Tiga Wanita ini Jagoan Teknologi



Meski masih bisa dihitung dengan jari, ternyata cukup banyak juga perempuan jagoan yang berkiprah di dunia teknologi. Tokoh-tokoh ini bisa menjadi inspirasi bagi perempuan yang menyukai teknologi. 

Anita Borg Institute (ABI, anitaborg.org), sebuah lembaga nonprofit yang fokus dalam kegiatan untuk memajukan kaum perempuan di bidang engineering dan ilmu komputer, belum lama ini mengumumkan para peraih penghargaan "Women of Vision Awards 2013".


Penghargaan ini diberikan kepada para perempuan yang telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dunia teknologi. Mereka dinilai mampu menciptakan perubahan positif dan melayani masyarakat melalui teknologi dan inovasi yang mereka kembangkan.

Ada tiga jagoan perempuan di bidang teknologi yang terpilih untuk mendapatkan penghargaan tersebut, yakni Genevieve Bell, Vicki Hanson, dan Maja Mataric. Siapakah mereka?

1. Genevieve Bell

Genevieve Bell adalah Director of Interaction and Experience Research di Intel Labs. Peneliti perempuan berlatar belakang pendidikan antropologi ini sudah berkiprah di dunia teknologi selama 15 tahun. Di Intel, Bell bertugas mencari tahu bagaimana cara mengembangkan gadget yang disukai oleh banyak orang. 

Beberapa tahun lalu, Intel meminta Bell membangun sebuah unit R&D (riset dan pengembangan) untuk membantu perusahaan menciptakan produk-produk komputasi masa depan. Tim yang dipimpin Bell beranggotakan para ilmuwan komputer serta para desainer dan peneliti di bidang sosial. Mereka meneliti soal interaksi manusia dengan komputer. Berdasarkan masukan dari tim asuhan Bell itulah, Intel menciptakan produk-produk dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan banyak orang.

Berkat kepiawaiannya, ABI memberikan penghargaan Women of Vision Awards di bidang kepemimpinan kepada Bell. Sebelumnya, pada tahun 2010, Fast Company memasukkan nama Bell ke dalam daftar "100 Orang Paling Kreatif dalam Bisnis". 

2. Vicki Hanson

Vicki Hanson adalah profesor di University of Dundee dan salah seorang peneliti di IBM Research. Spesialisasi risetnya adalah untuk menciptakan teknologi bagi orang-orang dengan kebutuhan khusus. 
Hanson bergabung dengan tim IBM Research pada tahun 1986. 

Di IBM, Hanson langsung mendirikan tim Accessibility Research yang fokus pada isu perubahan teknologi. Dia juga meneliti isu-isu yang berhubungan dengan kemampuan kognitif, bahasa, dan proses penuaan yang dapat menghambat penggunaan teknologi. Singkat kata, Hanson membantu perusahaannya dalam memahami bagaimana sebaiknya menciptakan software dan teknologi.

Kepada Hanson, ABI memberikan penghargaan Women of Vision Awards di bidang social impact (dampak sosial). Sebelumnya, Hanson dan timnya juga telah mendapatkan banyak penghargaan karena telah menciptakan berbagai teknologi yang bermanfaat bagi para orang tua dan orang-orang dengan kebutuhan khusus.

3. Maja Mataric

Maja Mataric adalah profesor di bidang pediatri dan robotika di University of Southern California. Di universitas tersebut, Mataric juga yang berperan mendirikan pusat riset dan lab robotika. Melalui penelitiannya, profesor ini menciptakan robot bagi orang-orang dengan kebutuhan khusus. Contohnya, para pasien stroke, anak-anak autis, serta para orangtua yang menderita Alzheimer. 

Berkat kepiawaiannya di bidang robotika, Mataric mendapatkan hibah dari pemerintah untuk mengembangkan materi kurikulum open-source yang gratis mengenai robotika untuk murid-murid sekolah dasar dan menengah agar mereka tertarik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mataric dianugerahi penghargaan Women of Vision Awards di bidang inovasi.

@[kompas/07/03/2013]

Comments

Popular posts from this blog

Ancaman dan Keamanan pada Sistem Operasi