Posts

Showing posts with the label SEJARAH

Sejarah Perusahaan Minyak Shell Lahir di Indonesia

Image
Presiden Direktur Shell Indonesia, Darwin Silalahi, menceritakan sebuah sejarah penting perusahaan Shell yang kini bermarkas di Eropa itu. Menurut Darwin, keberadaan Shell tak bisa dilepaskan dari Indonesia. Darwin mengatakan tak semua orang tahu bahwa perusahaan multinasional Shell pada awalnya melakukan bisnisnya di Indonesia tepatnya di area perkebunan Telaga Said, Deli, Sumatera Utara, di masa Indonesia masih jajahan Belanda. Adalah seorang mandor perkebunan Hindia Belanda, Aeliko Jans Zijklert, pada tahun 1880 menemukan cairan hitam di perkebunan tersebut. Sampel cairan tersebut lalu dikirim Zijklert ke Batavia untuk diteliti. Setelah mengetahui cairan hitam itu adalah minyak bumi, ia pun memutuskan berhenti menjadi mandor dan kembali ke negeri asalnya, Belanda. "Ia menawarkan idenya kepada orang Belanda yang ahli dalam bidang pengeboran untuk diajak memulai bisnis migas," tutur Darwin bercerita di Fakultas Ekonomi Bisnis, UGM, Sabtu 9 Maret 2013. Satu tahun setelah pula

LOKANANTA: Menyelamatkan Musik Indonesia (Bag. III)

Image
Sebuah cerita tentang pabrik piringan hitam sekaligus perusahaan rekaman tertua milik pemerintah Republik Indonesia. Oleh: Ayos Purwoaji dan Fakhri Zakaria Sebelumnya :  LOKANANTA: Menyelamatkan Musik Indonesia (Bag. I) LOKANANTA: Menyelamatkan Musik Indonesia (Bag. II) *** “Lokananta itu sebuah sejarah.” Dalam kesempatan terpisah, artis besar Lokananta lainnya, Bubi Chen, mengatakan hal yang sama. “Rekaman di Lokananta begitu berkesan,” kata Bubi Chen. “Rekaman saya adalah rekaman jazz pertama yang dilakukan Lokananta,” kata pianis yang masuk satu dari sepuluh besar pianis jazz dunia versi majalah Downbeat ini. Lokananta dengan studionya yang besar memang memungkinkan untuk melakukan live recording, sebuah proses rekaman secara langsung karena permainan jazz yang penuh improvisasi.  Oleh karena itu materi rekaman tidak direkam terpisah dalam tiap-tiap track. Saat itu nama kelompoknya adalah Bubi Chen Kwartet, salah satu anggotanya adalah Jack Lemmers, atau lebih dikenal dengan sebutan

LOKANANTA: Menyelamatkan Musik Indonesia (Bag. II)

Image
Sebuah cerita tentang pabrik piringan hitam sekaligus perusahaan rekaman tertua milik pemerintah Republik Indonesia. Oleh: Ayos Purwoaji dan Fakhri Zakaria LOKANANTA: Menyelamatkan Musik Indonesia  (Bag. I) baca disini... *** Sebelum menjabat sebagai kepala Lokananta, Pendi sebenarnya ditugasi oleh pimpinannya untuk melakukan riset pasar percetakan di Solo. Ternyata ada pergantian kepemimpinan di PNRI pusat. Oleh pimpinan yang baru, Pendi kemudian diangkat menjadi kepala Lokananta yang baru. “Industri rekaman adalah hal baru bagi saya,” kata Pendi yang sebelumnya lebih banyak bergelut di bidang industri grafika. “Pernah selama beberapa minggu saya bengong saja, ndak ngapa-ngapain”, kata Pendi yang baru tiga bulan ini menjabat.  Indonesia di medio 1950-an. Saat itu RRI masih menjadi raja, radio dengan jangkauan paling luas dengan segmen pendengar dari semua umur. Program utamanya berupa siaran berita dan pemutaran musik permintaan dari pendengar yang dikirim melalui lembar pilihan pend

LOKANANTA: Menyelamatkan Musik Indonesia (Bag.I)

Image
Sebuah cerita tentang pabrik piringan hitam sekaligus perusahaan rekaman tertua milik pemerintah Republik Indonesia. Oleh: Ayos Purwoaji dan Fakhri Zakaria Solo - Titik Sugiyanti memandangi ribuan piringan hitam penuh debu di depan matanya. Ruang penyimpanan tanpa pendingin itu penuh dengan ratusan rak besi yang menyimpan hampir 40.000 kaset, vinyl dari berbagai genre. Meski di luar Malaysia berkoar-koar mengakui bahwa lagu “Negaraku” adalah milik mereka, namun Titik yakin, di satu tempat dalam ruangan ini, Lokananta menyimpan versi aslinya.  Setelah hampir seminggu melakukan pemilahan yang melelahkan, akhirnya lagu yang membuat kehebohan tadi ditemukan. Judul aslinya adalah “Terang Bulan” ciptaan Saiful Bahri yang asli orang Indonesia. Dalam arsip Lokananta lagu berdurasi 11 menit 15 detik ini pernah direkam di RRI Jakarta tahun 1956 dan dipindahkan ke piringan hitam oleh Lokananta pada 16 Maret 1965. Penyanyinya adalah Orkes Studio Djakarta yang dipimpin langsung oleh Saiful Bahri.

Nasib Lokananta, Cikal Bakal Rumah Musik Indonesia

Image
Sudah sangat banyak hal penting di negeri ini yang seolah terlupakan seiring dengan berkembangnya jaman, salah satunya adalah “Sejarah”. Musik Indonesia juga punya sejarah panjang. Di Solo, berdiri sebuah bangunan tua yang dihuni oleh ribuan lagu bersama dengan kisahnya masing-masing sejak tahun 1956 hingga saat ini. Bangunan tua yang menyisakan banyak sejarah dan menjadi cikal bakal industri musik Indonesia itu adalah Lokananta. Malaysia bisa saja berkoar-koar mengakui bahwa lagu “Negaraku” adalah milik mereka, namun di satu tempat dalam ruangan, Lokananta masih menyimpan versi aslinya. lagu yang sempat membuat kehebohan di beberapa media akhirnya ditemukan. Judul aslinya adalah “Terang Bulan” ciptaan Saiful Bahri yang asli orang Indonesia. Dalam arsip Lokananta lagu berdurasi 11 menit 15 detik ini pernah direkam di RRI Jakarta tahun 1956 dan dipindahkan ke piringan hitam oleh Lokananta pada 16 Maret 1965. Penyanyinya adalah Orkes Studio Djakarta yang dipimpin langsung oleh Saiful Bah