Agama dan Radikalisme


TERNYATA banyak ORANG INDONESIA, lebih "PALESTINA" dari Orang Palestina; sehingga tak sedikit Orang Indonesia yang "membela Palestina" ... sampai HARAMKAN Ucapakan Natal.

ENTAH hubungannya di mana;!? sehingga jika Bela Palestina, maka DILARANG UCAPKAN SELAMAT NATAL kepada Mereka yang merayakannya.

Di tengah ramainya perdebatan di Tanah Air soal boleh-tidaknya umat muslim mengucapkan Selamat Natal terhadap kaum Nasrani, Presiden Palestina Mahmoud Abbas ternyata ikut serta dalam misa Natal di Bethlehem setiap tahunnya.

Mahmoud Abbas selalu ambil bagian dalam misa yang dirayakan di tempat yang banyak orang meyakini sebagai tempat lahirnya Yesus Kristus, bersama seluruh peziarah yang datang dari berbagai negara.

Pada misa Natal tahun lalu misalnya, ia sempat menyampaikan harapannya pada makan malam sebelum misa. Mahmoud Abbas berharap dapat mengimplementasikan perdamaian di seluruh wilayah Palestina. 

“Kita ini saudara yang percaya akan kedamaian dan bekerja sama untuk menerapkan kedamaian itu,” ujarnya seperti ditayangkan situs YouTube.

Mahmoud hadir di Bethlehem hanya beberapa hari setelah Palestina mengambil langkah signifikan untuk mengikutsertakan Kelompok Hammas dan Jihad Islam dalam organisasi liberal Palestina.

Sementara itu, baru-baru ini Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa yang mengharamkan mengucapkan selamat Natal bagi umat Nasrani. Fatwa itu memang muncul saat MUI diketuai oleh Prof. Buya Hamka pada 1981. 

Bagi beberapa tokoh, fatwa itu masih memungkinkan untuk didiskusikan lebih lanjut dan diubah. Seperti Gus Sholah dan mantan presiden Jusuf Kalla yang tetap mengucapkan selamat Natal.

Majelis Ulama Indonesia menyarankan umat Islam tidak mengucapkan selamat Natal kepada pemeluk agama Nasrani. "Itu jadi perdebatan, sebaiknya enggak usah sajalah," kata Ketua MUI Bidang Fatwa Maruf Amin di Jakarta, Rabu, 19 Desember 2012.


Sumber : Indonesia Hari Ini Dalam Kata-kata



Comments

Popular posts from this blog

Ancaman dan Keamanan pada Sistem Operasi