Pendidikan yang Berkualitas diimpikan di Manado

Manado – Sebagai upaya memperluas dampak positif dari usaha peningkatan kualitas pendidik dan sekolah, Gerakan Indonesia Berkibar (GIB) mengetuk partisipasi masyarakat di Sulawesi Utara, khususnya di Manado. Acara corporate gathering dan kumpul komunitas yang diadakan GIB di Manado tanggal 4-6 lalu dihadiri perwakilan dari pemerintah daerah, perusahaan, media, komunitas, dan masyarakat sipil. 


Bertemakan Empower Local Community through Education, rangkaian kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa pendidikan adalah kunci pembangunan sebuah masyarakat yang berkualitas. Sehingga dalam implementasinya, partisipasi dari semua pihak merupakan syarat mutlak.

“Saya optimis, jika  dibarengi dengan program yang berkualitas dan didukung oleh semangat kontribusi dan dukungan positif dari berbagai pihak, maka pendidikan Indonesia akan semakin berkualitas pula, ” ujar Ketua Umum Gerakan Indonesia Berkibar, Shafiq Pontoh. Ia menambahkan bahwa Gerakan Indonesia Berkibar senantiasa berusaha untuk mengusung kemitraan antara pemerintah dan swasta (public-private partnership) dengan mempertemukan para mitra dan memberikan solusi nyata untuk pendidikan Indonesia.

Rangkaian Kegiatan selama 3 hari tersebut didukung oleh PT. Trakindo Utama yang merupakan salah satu perusahaan mitra dari Gerakan Indonesia Berkibar. James F. Tiwatu, Branch-Manager PT. Trakindo Utama di Manado menyampaikan bahwa usaha meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai daerah Indonesia jika dilakukan secara terpisah dan sendiri-sendiri sering menemui hambatan dan hasilnya kurang maksimal. 

“Melalui Gerakan Indonesia Berkibar, kami menggandeng School Development Outreach-Putera Sampoerna Foundation dalam usaha meningkatkan kualitas pendidik di berbagai daerah di Indonesia. Sampai saat ini kami membantu 40 SDN yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dan kami terus memonitornya” tambah James.

Yang menarik, semua peserta yang hadir dipersilahkan untuk menuliskan mimpi mereka untuk pendidikan Indonesia. Mimpi-mimpi tersebut ditempelkan dalam sebuah ‘pohon harapan’.  Semua peserta percaya bahwa mimpi-mimpi tersebut tidak akan pernah tercapai jika setiap mereka yang bermimpi hanya berpangku tangan tanpa kontribusi yang nyata. 

Apakah kita masih punya mimpi untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik? Kita yang bermimpi, kita yang berkontribusi.


Comments

Popular posts from this blog

Ancaman dan Keamanan pada Sistem Operasi