Makam Kuno Peru, Bukti Perempuan Penguasa Kebudayaan Misterius
LIMA, PERU - Sebuah ruang pemakaman pra-Hispanik mengesankan ditemukan di Provinsi Chepan, Peru. Di dalamnya terbaring kerangka seorang perempuan. Dia bukan tumbal, melainkan diyakini sebagai pendeta tinggi sebuah kebudayaan misterius yang ada sekitar 1.200 tahun lalu, yang disebut Moche atau Mochica.
Makam kuno di Chepan, Peru. |
Temuan makam tersebut mengonfirmasi dugaan bahwa sejumlah perempuan kuat memerintah wilayah tersebut. Pada 2006 lalu, para arkeolog menemukan bukti keberadaan 'Lady of Cao', perempuan terkenal yang meninggal 1.700 tahun lalu dan diyakini sebagai salah satu penguasa wanita pertama di Peru.
"Temuan ini makin menunjukkan bahwa perempuan tak hanya melakukan ritual di area tersebut, tapi juga memerintah dan menjadi ratu dalam masyarakat Mochica," kata salah satu ilmuwan Luis Jaime Castillo, seperti dimuat News.com.au, Senin (26/8/2013).
"Ini adalah pendeta kedelapan yang ditemukan," kata dia. "Ekskavasi yang kami lakukan hanya menemukan makam berisi perempuan, tak pernah pria."
'Ruang makam mengesankan berusia 1.200 tahun' merujuk pada penduduk Mochica yang ahli membuat kerajinan.
"Kamar makam para pendeta berbentuk 'L' dan dibuat dari tanah liat, ditutupi dengan pelat tembaga dalam bentuk gelombang dan burung laut," kata Castillo. Ada topeng dan pisau di dekat leher mendiang.
Makam, dihiasi dengan gambar-gambar dengan warna merah dan kuning. Juga persembahan berupa keramik -- kebanyakan vas kecil -- yang tersembunyi di sekitar 10 relung di sisi samping.
"Ikut dikubur bersama para pendeta adalah tubuh 5 anak-anak, 2 di antaranya adalah bayi. Juga dua orang dewasa, mereka semua adalah tumbal yang dikorbankan," kata Castillo.
Sementara, Julio Saldana, arkeolog yang bertanggung jawab atas pekerjaan di kamar makam mengatakan, temuan makam terbaru mengonfirmasi bahwa desa di San Jose de Moro adalah lokasi pemakaman kaum elit Mochica. Di sana, makam-makam paling mengagumkan adalah milik perempuan.
Masyarakat Misterius
Sekitar 2.000 tahun yang lalu, Moche atau Mochia mendominasi lanskap budaya di wilayah yang sekarang berada di utara Peru. Mereka membangun piramida besar dari batu bata lumpur sebelum akhirnya menghilang tanpa jejak.
Para peneliti telah menghabiskan bertahun-tahun mencoba untuk mengungkap teka-teki masyarakat yang tidak meninggalkan catatan tertulis itu.
Sementara, nama 'Moche' sendiri berasal dari situs Moche, sebuah ibukota kuno.
Menurut BBC, ilustrasi menunjukkan bahwa Moche memiliki ritual brutal, di mana dalam sebuah pertempuran, mereka yang kalah akan dikorbankan, jadi tumbal.
Sumber : Sains / Liputan 6
Oleh : Elin Yunita Kristanti
Comments
Post a Comment