Cuaca Laut Ekstrim, Kapal Penumpang Dan Nelayan Diminta Tak Melaut
Manado - Cuaca yang terbilang ekstrim di Sulawesi Utara (Sulut) beberapa hari terkhir ini, bahkan mengakibatkan sejumlah bencana banjir bandang dan tanah longsor dibeberapa Kabupaten/Kota di Sulut, yang hingga kini berdasarkan informasi yang dihimpun, sudah memakan puluhan korban jiwa.
Cuaca ekstrim yang pertama kali dalam beberapa tahun terkhir ini tak hanya di darat, di laut pun lebih parah lagi, hal ini ditunjukan dengan adanya gelompak besar di laut yang ketinggiannya rata-rata mencapai 5 meter.
Cuaca ekstrim yang pertama kali dalam beberapa tahun terkhir ini tak hanya di darat, di laut pun lebih parah lagi, hal ini ditunjukan dengan adanya gelompak besar di laut yang ketinggiannya rata-rata mencapai 5 meter.
Citra satelit cuaca ekstrim yang melanda sebagian besar wilayah di Indonesia. |
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Setda Provinsi Sulut Joy Oroh mengakui, telah menghimbau seluruh pemilik transportasi laut antar pulau di Sulut maupun antar pulau di luar Sulut untuk tidak melakukan perjalanan dalam beberapa hari kedapan hingga cuaca ekstrim meredah.
"Kami sudah menghimbau kepada seluruh pemilik kapal untuk tidak melakukan perjalan laut dalam 2 hingga 3 hari kedepan, sebab cuaca laut sangat ekstrim," beber Oroh yang ditemui di lobi kantor Gubernur Sulut. Rabu (15/01) kemarin.
Dia mengungkapkan, Dishub dan kominfo hingga kini terus melakukan koordinasi dengan Instansi terkait lainnya untuk melakukan pemantaun cuaca di Sulut dalam beberapa hari kedepan. "Kita berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau terus situasi alam di Sulut," kuncinya.
Sumber: Metromanado
Comments
Post a Comment