PT. MMP Paksakan Beroperasi, Situasi Pulau Bangka Mencekam
Pihak PT. Mikgro Metal Perdana (MMP) yang dikawal oleh anggota Brimobda Polda Sulut, hari ini (26/9), memaksa untuk memasukkan alat-alat bor mereka melalui dermaga bekas perusahaan mutiara di Desa Kahuku, Kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara.
Lokasi dermaga bekas perusahaan mutiara di desa Kahuku, Pulau Bangka, Minahasa Utara. Foto: Yuris Triawan |
Suasana terakhir di Pulau Bangka yang hanya memiliki luas 4.800 hektare ini mencekam karena para pekerja dari lokal Pulau Bangka saling adu kekuatan dengan masyarakat penolak tambang yang berjaga-jaga di sepanjang dermaga tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, masyarakat yang menolak masuknya perusahaan tambang pasir besi asal China tersebut di Desa Kahuku, masih tetap berjaga-jaga dengan menggunakan peralatan seadanya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, warga desa Kahuku yang berjaga-jaga kemudian mendapat bantuan mobilisasi massa dari desa Lihunu, sebagian warga Ehe, warga pulau Kinabuhutan serta warga dari desa Tambun pulau Talise.
Bantuan massa yang datang tersebut kemudian turut membantu warga desa Kahuku untuk menghadang kapal pengangkut alat bor perusahaan agar tidak merapat di dermaga bekas perusahaan mutiara di Desa Kahuku.
Menurut informasi dari Merti Katulung warga Kahuku, memimpin warga untuk berjaga-jaga, yang disampaikan Ketua Ketua Dewan Daerah WALHI Sulut Edo Rakhman.
Sudah sejak 2011 lalu pro dan kontra saling lempar statement terkait masalah penolakan tambang Pulau Bangka, yang akan dikeruk kandungan pasir besinya oleh PT. Mikgro Metal Perdana anak perusahaan tambang multinasional asal China.
Yuris Triawan
Comments
Post a Comment