100 Prajurit TNI AL Berangkat ke Lebanon
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono melepas 100 prajurit TNI AL, dalam tugas Maritime Task Force (MTF) ke Lebanon. Dengan KRI Diponegoro 365, pasukan misi perdamaian diberangkatkan melalui Komando Lintas Militer Angkatan Laut (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Misi diplomasi satuan tugas (Satgas) di bawah naungan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB). Selain menjaga keamanan perairan Lebanon, kami juga punya tugas mendidik AL Lebanon, Jadi, kami punya dua tugas," kata Agus Suhartono kepada wartawan di Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/3/2013).
Agus mengatakan, saat ini kondisi perairan Lebanon masih berstatus kondusif. Untuk itu, TNI mengupayakan pendidikan kemiliteran bagi pasukan Angkatan Laut Lebanon secara profesional.
"PBB masih aktif meminta pasukan dari Indonesia. Ini merupakan keberangkatan yang kedua kali dalam dua tahun terakhir. Perairan Lebanon saat ini masih kondusif," imbuh jenderal bintang empat.
Keberhasilan TNI mengirim empat kapal perang dalam misi MTF UNIFIL, menunjukkan kepada dunia internasional bahwa profesionalitas TNI diakui dan sejajar dengan angkatan bersenjata negara lain.
Beberapa negara yang mengirimkan pasukannya pada misi PBB di Lebanon atau Troops Contributing Countries (TCC) adalah Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, Yunani, dan Turki.
KRI Diponegoro 365 merupakan salah satu kapal terbaru yang dimiliki TNI AL, berjenis korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) buatan Belanda.
Di jajaran alutsista TNI AL, KRI Diponegoro 365 masuk dalam Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkorarmatim).
Kapal ini memiliki berat 1.700 ton, panjang 90,71 meter, lebar 13,2 meter, dan kecepatan 28 knots, dengan tenaga penggerak Diesel STC MAN.
Kapal dilengkapi senjata Main Gun 76 mm Rudal Self Defence Tetral, Rudal anti-Kapal Excocet MM 40 blok 2, torpedo 3 A 244S Mode II/MU, dan satu Helikopter jenis Bolcow BO-105.
(tribun/13/2/13)
Comments
Post a Comment