Banjir bandang menerjang Manado

Banjir bandang menerjang kota Manado, ibu kota Sulawesi Utara dan sekitarnya, Rabu (15/01), akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa malam hingga Rabu pagi.

Tim SAR Manado mengatakan, banjir yang dilaporkan merendam ratusan rumah ini merupakan yang terbesar dalam dua atau tiga tahun terakhir.

"Tim SAR menyebut ini merupakan banjit terbesar di Manado dalam dua atau tiga tahun terakhir."
"Tim SAR menyebut ini merupakan banjit terbesar
di Manado dalam dua atau tiga tahun terakhir."
Laporan resmi menyatakan setidaknya empat orang meninggal dunia dan dikhawatirkan jumlah tersebut akan terus bertambah.

Sampai Rabu sore, upaya evakuasi terhadap korban masih sulit dilakukan, karena banjir yang terjadi di berbagai wilayah kota tersebut, kata Kepala Tim SAR Manado, Yanto Samijan.

"Kendalanya karena memang di setiap tempat, air cukup dalam, sehingga tidak bisa (bergerak) dari sisi satu ke sisi lain untuk membantu," kata Yanto Samijan, dalam wawancara dengan wartawan BBC Indonesia Heyder Affan, melalui telepon, Rabu (15/01) sore.

Sejumlah laporan menyebutkan setidaknya empat kecamatan di Kota Manado, yang paling parah mengalami banjir, dengan kedalaman maksimal antara dua dan empat meter.

Tim SAR Manado sejauh ini belum bisa memastikan berapa jumlah korban yang meninggal dunia.

Namun dalam wawancara dengan sebuah televisi swasta, Gubernur Sulawesi Utara S H Sarundajang mengatakan, setidaknya empat orang meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Manado.


Sumber: BBC Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Ancaman dan Keamanan pada Sistem Operasi