Seorang Wartawan Meninggal Akibat 14 Tikaman

Posisi korban saat ditemukan di TKP
 Insan Pers di Manado kembali berduka atas meninggalnya Aryo Linggota (26) warga Kelurahan Banjer Lingkungan 1, bekerja di Harian Metro. Almarhum meninggal dengan 14 luka tusukan benda tajam.


 Berdasarkan pengakuan rekan korban Umar Raiz biasa disapa Ego (21), warga yang bersama dengan korban, awalnya sekitar pukul 3:30, Jumat pagi tadi, berencana membeli Nasi Kuning (Naskun) dengan mengendarai sepeda motor korban. Saat berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Kelurahan Tikala Baru, motor yang ditumpangi korban bersama Ego mogok ditengah jalan.

 Selang beberapa menit, Ego mengaku mendengar suara lelaki yang berteriak menyebutkan Koban merupakan pelaku yang membunyikan gas motor dengan kencang. Berawal dari suara itu, 2 orang yang tidak dikenal datang sambil membawa batu digenggaman mereka dan menghampiri korban dan saksi.

 Saksi yang saat itu berjarak 3 meter dari korban berteriak kalau bukan mereka yang membunyikan motor dengan kencang. "Bukan torang yang gas-gas motor," kata Ego.
 Saksi pun melihat korban mulai dikerumuni banyak orang, pelak saja saksi menghindar dan mencari pertolongan namun tetap kembali ke lokasi kejadian sebanyak tiga kali. Saat kembali ke TKP untuk ketiga kalinya, saksi melihat korban sudah tertelungkup bersimbahkan darah dan Selanjutnya saksi dibawa pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Saksi juga mengakui bahwa, korban sempat menelepon temannya bernama Ipay dan Saksi juga tidak melihat secara langsung terjadinya penikaman, karena dirinya sibuk mencari bantuan.

 Pengakuan Ipay, rekan korban yang sempat dihubungi korban, bahwa korban sempat menelepon dirinya sebanyak 2 kali, untuk menanyai posisi Ipay. Saat korban menelepon kedua kalinya, pembicaraan yang kurang lebih 2 menit tersebut langsung terputus. Berselang 5 menit, Ipay menerima sms yang menyebutkan kalau, korban telah ditikam.
 Terkait kasus penikaman berujung kematian menimpa Aryo Linggotu, menarik perhatian khusus sejumlah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado.

 Syahfrudin Safaa, anggota komisi B, DPRD Manado, kepada cybersulutnews.com, Senin (26/11) mengatakan, pihaknya mengecam tindakan kekerasan terhadap insan pers yang terjadi Minggu (25/11) kemarin. Safaa berharap aparat Kepolisian secepatnya menyelesaikan secara tuntas kasus tersebut.

 Dikatakan pula, menyangkut kinerja pers yang tanpa perisai, hanya bergantung pada pena dan tulisan, perlu mendapatkan perlindungan dan dukungan dari pemerintah serta pihak keamanan dalam menjalankan tugas wartawan.

 "Saya berharap program Kapolda Brenti jo bagate, perlu didukung dan disport pelaksanaannya, bukan sekedar himbauan lewat spanduk, tapi perlu diimplementasikan lewat pengawasan secara langsung, dengan melakukan patroli disetiap lorong, tempat tongkrongan dan tepat-tempat keramaian yang rawan," tegas Safaa.
 Selain itu, Safaa meminta pemerintah dan pihak Kepolisian melakukan pengawasan secara optimal dalam mengawasi jumlah produksi dan penyebaran produk-produk minuman keras yang beredar di Kota Manado.
 
 Ditemui di tempat berbeda Camat Tikala, Muhammad Sofyan mewakili Walikota dan Wakil Walikota Manado menyampaikan turut berbelasungkawa atas kepergian dari Almarhum Ryo yang mencadi korban penikaman.

 Dengan kejadian yang menimpa Ryo, wartawan harian Metro ini, juga merupakan kesedihan yang mendalam bagi Pemerintah kota, karena kehilangan salah satu mitra kerjanya. Sebagaimana tugas yang diemban Ryo, memberitakan kejadian serta peristiwa seputar hukum dan kriminal, diakui bahwa Almarhum telah turut membantu pemerintah.

Sofyan pun berharap, seluruh keluarga besar Almarhum dan masyarakat Kelurahan Banjer Lingkungan 1, agar menyerahkan kasus ini, sepenuhnya kepada pihak Kepolisian, karena kasus ini bukan merupakan keterlibatan antar Kelurahan atau kelompok, tapi pelakunya secara individu saja. Jadi pemerintah mengharapkan, semua pihak yang merupakan kerabat dan rekan korban, untuk bersabar.

 Selain itu, Sofyan pun menghimbau agar seluruh masyarakat Kecamatan Tikala untuk berperan aktif dalam menciptakan keamanan dan ketertiban disetiap lingkungannya. Terlebih, menghadapi hari-hari besar keagamaan dan tahun baru. "Saya menghimbau agar seluruh masyarakat bersama-sama pemerintah menjaga stabilitas keamanan di Kota Manado, menyongsong hari besar keagamaan dan tahun baru dan turut menyukseskan visi-misi pemerintah dalam mewujudkan Manado kota yang menyenagkan," pungkas Sofyan.

Comments

Popular posts from this blog

Ancaman dan Keamanan pada Sistem Operasi